Jadi Menteri Gara-gara Terlambat Bangun
Suatu hari, pertengahan 2014, saya ketemu blio di sebuah tempat di Slipi. Senyumnya lebar dan begitu hangat. "Bagaimana dinda." katanya sambil menepuk bahu kiri saya. Ini kali pertama saya bertemu dengannya, setelah seorang penegak hukum digelandang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kerena menerima suap dari banyak pejabat. Dia sempat menghilang saat kasus si penegak hukum itu jadi sorotan. Maklum saja, namanya sempat muncul dalam pusaran kasus tersebut. Melalui seorang kawan, saya akhirnya kembali bertemu. Lambat laun blio bercerita soal kasus yang nyaris membuatnya berbaju oranye. "Hampir saja habis karirku." kata dia sambil tepok jidat. Betul-betul saya ditolong Tuhan. Saya berusaha menyimak ceritanya. Sempat juga bertanya-tanya mungkinkah dia memang beruntung? entahlah. Jadi, di hari penegak hukum itu ditangkap KPK, blio juga sedang bersiap menemui si penegak hukum tersebut. Sebuah tas berisi fulus sudah disiapkan. Mereka sudah janjian pada pag...