Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Lelah

saya mau cepat tidur  saya ingin bangun pagi seusai Pilkada DKI bangun pagi kala perbedaan bukan awal caci maki ingin bangun pagi setelah politik tak manfaatkan sentimen agama saya ingin bangun pagi saat semua merasa sebangsa setanah air.. akankah saya bangun pagi???   Tri Suharman 17 April 2017

Tamatan Pecandu Rokok

Gambar
April Tahun lalu saya teringat janji pada diri sendiri, bila usia menapak 30 tahun, saya harus berhenti merokok! Hmmm...saya sempat senyum-senyum kuda (baca ;nyengir) mengingat janji yang saya tanam sejak kuliah itu. Yang terpikir; semua orang dekat pernah memperingatkan saya tentang rokok, tapi saya tutup jendela eh.. telinga. Sekarang saya akan diperingatkan oleh janji usang semasa kuliah? Oleh diri sendiri? Ohmaygot... Tapi saya bukan orang yang gampang melupakan mimpi. Kadang, di kepala saya seperti ada yang bilang, masak menyetop merokok saja kamu tidak mampu? Bagaimana menyetop yang lain  # eaaaa Mulai dari situ, saya mencari cara untuk berhenti merokok. Sebagai generasi milenial..cyecyee milenial (mungkin yang tepat generasi alay wkqkwk) kemana lagi sahaya kalau bukan mengadu ke paman google :D. Ada beberapa saran yang oke, pertama adalah menyandingkannya dengan pola penghematan. Kan bagus..seperti kata pepatah, sekali mendayung dua tiga hati terlewati.. # ups .. Apalagi, negara

TENTANG BHIMA

Gambar
"Nanti kukirimkanko bunga kalau anakmu perempuan kawan," kata pria berambut lepek itu di bawah temaram lampu sekretariat kemahasiswaan Universitas Fajar, Makassar. Wajah tirusnya penuh kesungguhan membuat saya selayaknya bahagia—seorang kawan begitu perhatian. Namun rupanya senyum sang kawan penuh makna yang menyulut emosi jiwa. Huhf! Saya pun pasrah mengurut ubun. Tak mungkinlah menimpuk teman sendiri.. HAHAHA Ya, si kawan yang baru saja ulang tahun ke 32 ini (sudah tua sekali kau sob), tahu betul apa yang membuat saya cemas; ANAK PEREMPUAN. Makhluk itu yang membikin pria-pria pendosa dihantui kelakuannya sendiri. Bukan kepedean ya, tapi saya memang tergolong banyak mantan. EHEMM..Maksudnya mantan pembokat, mantan pembual dll.. (padahal kalau pun ada pacar kerap diputusin bahkan ditinggal nikah hahahaha). Saya juga banyak melihat kelakuan buruk lelaki terhadap perempuan. Mungkin itu yang menstimulasi otak saya jadi parno bila dikaruniai anak perempuan. Eh, bukan ma

Untuk Kalian yang Tak Dilumat Usia

Gambar
Gerombolan remaja itu menantang kegelapan pasar kumuh di sebuah desa di Sulawesi Barat. Mereka duduk melingkar beralaskan sisa kardus para pedagang yang saban pekan berada di sana. Mereka seolah mematung. Tak bersuara. Hanya degub jantung mudanya yang mungkin terbawa semilir pantai, yang tak sampai semenit dari pasar kumuh itu. Setengah berbisik, salah seorang di antaranya bergegas merogoh kantong belakang jins belelnya. Seluruh mata pun tertuju pada botol kecil gemuk seukuran air mineral. Botol itu dibalut kresek warna merah. Huruf miring bertulis "Kijang" samar di sisi botolnya. Bau menyengat menyeruak ketika tutup botol tanggal dengan gigitan bengis sang kawan itu. Sepintas mirip bau bensin dicampur permen karet. Baunya begitu menusuk hingga ke kepala. Wajar bila wajah ganteng mereka berubah masam ketika mencicipinya. Saya, yang berada di antara gerombolan itu, juga menyerah. Tak sampai seteguk pun air itu lolos ke tenggorokan. Mulut rasanya mau terbakar. Hancur be

Dari Venice van Java

Gambar
Kali ini saya tidak mudik ke rumah orang tua di punggung Sulawesi sana. Disamping karena libur cuma empat hari (waktu bakal habis di perjalan), sejak awal saya memilih berlebaran di rumah orang tua baru (baca : mertua atau amer versi makassar) di Semarang, Jawa Tengah. Saya pun cus h-2. Tak seperti ke kampung saya di Majene, Sulawesi Barat, yang harus ditempuh dengan naik pesawat, belum lagi duduk di bus semalam suntuk sampai lupa punya pantat. Ke kota yang oleh penjajah dijuluki Vanice van Java ini cukup naik kereta selama 7 jam. Perjalanan pasti asyik karena gak repot nyambung-nyambung kendaraan umum, dan gak perlu menjaga mata tetap menyala (karena takut bablas). Cukup nyandar, pejamkan mata dikit, lalu tadaaaaa..!!! stasiun Tawang sudah di depan mata (Di moment ini saya selalu teringat lagu Didi Kempot : setasiun tawaang eh balapan ding :P). Memang, merayakan lebaran di Semarang cukup asing bagi saya karena ini kali pertama. Ditambah bahasanya yang saya masih gagal faham sam

Veteran Tua Lelah Usia

Gambar
Menyebut nama Tuhan dia merintih. Suaranya gemetar, semakin pelan, lalu hilang. Kemudian merintih lagi, sambil sesekali memanggil cucunya. "Baya...Bayaaaa...". Di balik sarung coklat kusam, ia seperti seonggok tulang yang dilapisi daging tipis. Kulitnya lentur seolah meleleh di pembaringan.Mulut yang tak lagi dihiasi gigi, menganga seakan ingin memuntahkan hikayat yang selama 129 tahun membebaninya. Sudah setahun terakhir, Hamasia tergolek lemas di kamar kecil yang berbau pesing itu. Kamar berlantai bambu diatas rumah panggung yang terletak di Lakkading, Kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Sekitar 360 kilometer dari Makassar, Sulawesi Selatan. Cahaya yang merobek celah dinding seng kamar tak ia hiraukan, sebab kedua matanya menyerah terhadap keindahan. Hanya memandangi kegelapan sejak 15 tahun lalu.  Kedua kakinya ditekuk, kaku tak berdaya. Ia tak lagi bisa mengikuti cara salat seperti layaknya orang normal. Hanya berbarin