Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

detak

kau tak perlu lari untuk menghindar cukup kau mengatakan ; aku bosan! dan aku akan memahat cerita sahabat kau adalah detak di labirin belukar tetapi tak berirama tak berindra 16 Desember 2012

Saya dan Kematian

Saya dan kematian adalah sahabat Setia pada setapak waktu penuh duka Beriring di pematang berlumur luka Saban tahun berkawan Seperti bunga ilalang menempel di celana Kau datang tak kenal salam Lalu tinggal bersama tak ingin pulang Ah kematian... Kau sedekat nafasku sendiri! Satu doaku Biarkanku berkelana menabur nama Biar bauku membahana hingga kolong ranjang pekerja Lalu ambillah saya dalam tenang Bersamaku dalam nisan-nisan bernama 30082012 makassar

Terbaring di Tanah Rantau

Wajahmu teduh di balik kain terakhir Sesejuk pesanmu tempo hari Mengelus nurani Memupuk jiwa-jiwa sepi Tersenyum di balik tangis seolah tak ada kenang tersakiti Lalu pelupuk matamu lelap Mengubur kisah di tanah rantau Putih kainmu mengibas wewangian Menggugah nyanyian pedih pada rongga-rongga ruang tak kasat Seperti seribu kisah manis Sejak 32 tahun menari di kanvas berbukit Berbekal doa leluhur Berpedoman debu di punggung kaki ibumu Tetapi kau adalah karang tak gentar samudera garang namun rapuh di tepian 03082012 pontianak

213

Kau deras seperti hulu Sungai Balanipa Meluncur seumpama bogem ke hilir kematian. Lalu wujudmu nampak dalam gumpalan. Meringkuk pedih seperti hendak mencongkel nyawaku.. Merampas jantungku Dan mengupas nadiku.. Kau berhembus pada 288 jam lalu Telah kembali di sela tidur pagiku. Dan lenyap dalam hilir entah ke laut entah ke selokan.. Aku hanya memandang dari balik pantatku.. Mencuri panorama miris kehendakku. Lalu, dengan belati kusayat hidungku, kutikam tanganku, serta kupeggal kelaminku. Tak mampu menangis karena angkuh bersedih. Tak mampu meringis karena senyum telah mati. Sungguh kau telah tiba di saat aku memulai.. dan hulumu belum juga kualiri dengan baik. Jakarta 11 Juni 2012

Risalah Janda Sukhoi

Sebenarnya aku punya puisi buatmu Puisi di saat wujudmu telah hampa Apakah kau mau membacanya? Sebaiknya ku buang saja... Toh, kamu telah lenyap bersama pesawat nahas itu Hilang tergesa seumpama senja Tak sabar setubuhi kelam Pikun siang beranak awan Suamiku.. Apakah malam adalah kebohongan Anakmu menagih cerita Dan aku berjanji ranjang tak sunyi Tak bisa kumenampik hanya baumu di bantal ini Bekas peluhmu di seprai Apakah kamu tidak akan kembali? Cisalak 11042012

Syair Paku

Siruppa mata I nakke Mekkini I nakke Upari nawa-nawa iyau Syair ini adalah deretan paku Lekat di otakku Sejak dulu Semenjak kalian ada Hingga kalian tiada Siruppa mata I nakke Mekkini I nakke Upari nawa-nawa iyau Cipulir 04052012

We weren't able to verify your site: http://semalamsoentoek.blogspot.com/

google-site-verification: google4a63acdc90742058.html
google-site-verification: google4a63acdc90742058.html google-site-verification: google4a63acdc90742058.html