kepada perempuanku

aku tersungkur di punggung kakimu
bersimpuh..
seperti salat jumat tempo hari..

khusyuk memohon ampun
berharap mewakili tuhan
kau mengabulkan doa-doaku

aku memang potret buram
di dasar hatimu
rapuh guratannya
walau kau tak bosan
kembali melukisnya

alurku belukar
hilang ruang
dalam susunan peta ptolemaeus

gemar tak tahu arah
bodoh menafsirkan perasaan

hatiku berjamur
bagai ayat-ayat mutasyabiah
sarat elemen perbedaan
dungu...
menerjemahkan cinta dan emosi sesaat..

lalu kucium jemari kakimu
persis disaat ku hendak meninggalkan ibuku

mengantar beribu bait kalimat
penuh kesah berbalut sesal
menunggu vonis hukuman darimu

mengangkat wajahku sedetik
lalu berucap....
"maaf bila bibirku lebih dulu menempel di dadamu..
mendahului anak-anakmu."

jakarta2702011
trisuharman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Veteran Tua Lelah Usia

telepon terakhir

Matamu......