Sapaan Hidung Belang
Hei kau yang berdiri di ujung jalan..
Berhentilah memandangku tajam..
Tatapanmu yang binal tak mungkin menembus egoku..
Sebab kau tak lagi muda
Hei kau yang termangu di persimpangan
Usahlah senyum padaku
Rayuanmu takkan mempan membuai kesepianku
Sebab bulir kenikmatanmu tak lagi indah bagiku
Hei kau yang terperangkap dibawah lampu remang
Purnama yang mengukir cinta tertunduk malu melihatmu..
Nyanyian binatang malam bersahutan memakimu..
Sebab dandanan menormu tak mampu menutupi kulit usang itu
Hei kau yang tak peduli dengan angin malam
Masih pantaskah bila menjemputmu..?
Bersamaku menunggangi kuda troya kebanggaanku..?
Sebab aku tak tahan dengan pedihanmu
Sembari berharap akhiri petualanganku..
veteranutara makassar 280210
ilust : http://flppakistan.files.wordpress.com
Berhentilah memandangku tajam..
Tatapanmu yang binal tak mungkin menembus egoku..
Sebab kau tak lagi muda
Hei kau yang termangu di persimpangan
Usahlah senyum padaku
Rayuanmu takkan mempan membuai kesepianku
Sebab bulir kenikmatanmu tak lagi indah bagiku
Hei kau yang terperangkap dibawah lampu remang
Purnama yang mengukir cinta tertunduk malu melihatmu..
Nyanyian binatang malam bersahutan memakimu..
Sebab dandanan menormu tak mampu menutupi kulit usang itu
Hei kau yang tak peduli dengan angin malam
Masih pantaskah bila menjemputmu..?
Bersamaku menunggangi kuda troya kebanggaanku..?
Sebab aku tak tahan dengan pedihanmu
Sembari berharap akhiri petualanganku..
veteranutara makassar 280210
ilust : http://flppakistan.files.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar