Hinaan Serdadu Tua
Caci maki bukan kematian. Hinaan bukan pula laknat. Mereka hanya serdadu tua. Tubuh tambun dengan kumis tebal bergetar. Siaga pelor timah di selonsong bedil bekas perang. Cobalah tersenyum, meski si besi tua hanya menggantung alis. Perlihatkan gigimu. Lalu basuh wajahmu dengan gertaknya. Bisikkan ke telinganya; betapa kecilnya biji kemaluanmu!. Lalu pukul dia dengan uletmu, tinju dia melalui idemu, dan bunuh dia pada kecerdasanmu. Ingat! nafas adalah lubang jarum bila kamu kalah. Hidup itu kematian bila mengabaikannya. jakarta 28012013